Sabtu, 05 Maret 2011

Merindukanmu Ayah..


Sampai saat ini aku masih menganggap ayah belum meninggal, ayah masih ada meskipun aku berada jauh darinya, Kini aku begitu merindukan ayah. Menyesal belum sempat membuat ayah bahagia.
Kehilangan itu membuatku begitu hampa, Segalanya seolah menjadi tak berjiwa. Aku seakan tak bersemangat menjalani hidup semenjak ayah pergi, saat pulang ke rumah rasanya ada sesuatu yang hilang.
Semua kenangan masa kecilku kuingat kembali. Waktu aku masih kecil, ayah begitu sangat menyayangi aku, meski keras dalam bersikap, aku bangga punya ayah seperti ayahku. Ayahlah yang mendidikku dalam banyak hal, ayah sangat sabar dalam menjalani hidup dan pekerja keras. Waktu ayah bekerja, aku membantu ibu mengantarkan makanan untuk ayah, semua tugas itu hanya aku yang melakukannya. Tak tau mengapa ibu tidak pernah menyuruh kakak atau adik-adikku. Tapi justru itu yang membuat aku dekat dengan ayah. Waktu ayah sakit aku sama sekali tak menjenguknya. Karna setelah lulus sekolah dasar aku melanjutkan sekolah di Jakarta dan tinggal jauh dari orang tua. Aku ingin pulang melihat ayah yang sedang sakit tapi tak bisa, sakit ayah sudah parah. Mungkin ayah berpikir aku seolah tak peduli. Padahal dalam hati aku selalu sayang ayah, selalu mengingatnya, kini ayah sudah tiada. Sudah benar-benar hilang dari keluarga.

Sekarang tak ada lagi orang yang selalu memeluk dan menciumiku di saat aku pulang, tak ada lagi canda tawanya yang selalu menghiasi hari-hariku. "Anakku sayang, anakku sayang, belajarlah yang rajin agar kau menjadi anak yang pintar dan berguna bagi semua orang". hanya itulah yang keluar dari mulut ayah ketika terakhir kalinya kita bertemu. Dan sampai sekarng kalimat itu masih terngiang-ngiang di benakku. Sekarang ayah yang baik hati kini telah pergi, telah benar-benar meninggalkan kami.

Aku memiliki seorang ibu yang tegar, aku harap ibuku selalu sehat dan kuat. Aku sayang sekali pada ibuku. Ibuku sangat hebat, dia bisa menjadi ibu sekaligus ayah bagi ke 5 anaknya. Ibu bekerja dari pagi sampai larut malam untuk tetap bisa hidup setelah ayah pergi. Selain ibu ada pula kakakku yang sudah bekerja dan membantu membiayai kebutuhan adik-adikku untuk sekolah, tapi entah mengapa setiap kali aku berbicara di telepon dengan ibu, aku selalu sedih dan menitikan air mata. sekarang ibu selalu mengeluh dengan pekerjaannya, mungkin karna sudah lanjut usia jadi ibu merasa ingin berada dirumah saja mengurus 2 adikku yang masih bersekolah. Ibu ingin aku dan adikku yang sudah dewasa cepat menggantikan dia untuk bekerja. Aku janji, ketika aku selesai kuliah nanti aku akan langsung mencari pekerjaan agar aku bisa membantu ibu dan kakakku untuk membiayai kehidupan kita dan aku akan selalu membuat ibu bahagia.

Doakan aku ibu, agar aku bisa mewujudkan semua cita-cita ayah, agar aku bisa membahagiakan ibu dan keluarga kita sampai akhir hayat..
Aku sayang ibu..
Aku sayang ayah..
Aku sayang kakak dan adik-adikku tercinta..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar