Selasa, 08 Desember 2009

aplikasi basis data

Enterprise Application
􀂄Design of an enterprise application
􀂉Layers and tiers
􀂉Bottom up design
􀂉Top down design
􀂄Architecture of an enterprise application
􀂉One tier
􀂉Two tier (client/server)
􀂉Three tier (middleware)
􀂉N-tier architectures
􀂄Communication in an enterprise application
􀂉Blocking or synchronous interactions
􀂉Non-blocking or asynchronous interactions
Evolusi Enterprise Application
􀂄Dahulu sistem bersifat “Centralized Approach”.
Yaitu sistem dimana bersifat stand alone, dan terpusat.
􀂄Single system for all processing needs
􀂄Physical limitations of scalability, single points of failure, dan limited accessibility from remote locations
Bersifat single-tier : presentasi, logic business, code, dan data menjadi satu kesatuan, tidak dipisah-pisah.
􀂄Kekurangan single-tier:
􀂉Menyebabkan perubahan terhadap salah satu komponen diatas tidak mungkin dilakukan, karena akan mengubah semua bagian.
􀂉Tidak memungkinkan adanya re-usable component dan code.
Evolusi Enterprise Application
􀂄Sekarang sistem bersifat “Distributed Approach”
􀂉Sistem bersifat tersebar dan multiproses.
􀂉Sistem ini bersifat On Demand Software dan Software as Service
􀂉Bersifat multi-tier:
􀂃presentasi, logic business, dan data terpisah-pisah menjadi lapisan-lapisan tersendiri.
Layering
􀂄Layering salah satu teknik umum di mana para software designer menggunakan hal itu untuk memecah sebuah sistem yang rumit ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana.
􀂉Contoh: Networking: lapisan layer OSI dan TCP/IP.
􀂄Ketika sistem dibagi dalam layer-layer, maka bagian sistem yang principal dalam software diatur dalam layer, di mana setiap upper layer bergantung pada lower layer.
􀂄Higher layer menggunakan service-service yang didefinisikan oleh lower layer, tetapi lower layer tidak perlu mengetahui the higher layer.
􀂄Setiap layer biasanya menyembunyikanlower layernya dari layer atasnya, sehingga layer 4 menggunakan services dari layer 3, yang menggunakan services dari layer 2, tetapi layer 4 tidak tahu menahu tentang 2.
Kelebihan Layering
􀂄Kita hanya tahu bahwa aplikasi tersebut terdiri dari satu singlelayer saja tanpa harus tahu layer-layer yang lain.
􀂉Contoh, kita dapat mengetahui bagaimana membuat FTP service padaTCP tanpa harus tahu bagaimana cara kerja Ethernet Card secara fisik.
􀂄Kita dapat mengganti layer-layer dengan aplikasi lain yang mengimplementasikan servis dasar yang sama.
􀂉Sebuah FTP service mungkin berbeda-beda dapat tetap berjalan tanpa harus mengganti Ethernet, PPP, atau kabel-kabel.
􀂄Kita dapat meminimalisasi ketergantungan antar layer-layer.
􀂉Jika kita mengganti kabel jaringan, kita tidak perlu juga mengganti FTP service.
􀂄Layer sangat mendukung standarisasi.
􀂉TCP / IP adalah standard karena mereka mendefinisikan bagaimana layer-layer mereka harus beoperasi.
􀂄Sesudah layer terbentuk, kita dapat menggunakannya untuk bermacam-macam servis lainnya.
􀂉Contoh, TCP/IP digunakan oleh FTP, telnet, SSH, dan HTTP. Semua protokol-protokol inipun memiliki lower-level protokolnya masing-masing juga.
Kelemahan Layering
􀂄Penggunaan layer menyebabkan dan menambah tingkat kompleksitas proses.
􀂉Karena terdiri dari beberapa layer, maka setiap layer harus memiliki fungsinya masing-masing, dan suatu proses harus melewati masing-masing layer tersebut terlebih dahulu baru dapat menghasilkan output.
􀂉Jadi masing-masing layer harus memiliki kemampuan proses yang berlainan.
􀂄Layer mengenkapsulasifungsi-fungsinya masing-masing sehingga kita tidak dapat mengetahui detail fungsi suatu layer.
􀂄Layer bekerja secara bersama-sama menjadi satu kesatuan sehingga seluruh layer harus bekerja secara optimal.
3 Principal Layers
􀂄Presentation logic: mengatur bagaimana menghandle interaksi antara user dan software.
􀂉Bisa berupa simple command-line atau text-based menu system, tapi sekarang bisa berupa rich-client graphics UI atau HTML-based browser UI.
􀂉Tanggungjawab utama responsibilities dari presentation layer adalah untuk menampilkan informasi ke user dan untuk menginterpretasikan perintah dari user ke sebagai aksi terhadap domain logic dan data source.
􀂄Data source logic: mengatur komunikasi dengan sistem lain yang mengerjakan tugas untuk kepentingan aplikasi.
􀂉Bisa berupa transaction monitor dan database.
􀂉Contohnya adalah database untuk menyimpan data.
􀂄Domain logic / business logic. Mengatur kejelasan aturan bisnis suatu aplikasi.
􀂉Misalnya melakukan kalkulasi berdasarkan input dan data yang tersimpan, validasi dari data yang datang dari layer presentasi,dan menggambarkan secara tepat mana data source logic yang dibutuhkan, tergantung pada perintah yang diterima dari layer presentasi.

Kamis, 22 Oktober 2009

DATABASE 2

Why IBM DB2 Software

DB2 offers industry leading performance, scale, and reliability on your choice of platform from Linux to z/OS. Learn how customers are transforming their data center with DB2.
What we offer

Software
DB2 for Linux, UNIX, and Windows

Industry-leading performance for mixed workloads on distributed systems, offering unparalleled efficiencies for staffing and storage.
DB2 Everyplace

DB2 Everyplace features a small-footprint relational database and high-performance data synchronization solution that enables data to be extended securely to mobile devices.
DB2 for z/OS

The database software gold standard for reliability, availability, and scalability. Optimized for SOA, CRM and data warehousing.
DB2 Connect

Connect desktop and palm-top applications to your mainframe and minicomputer host databases

Tools
Architect and Developer tools

Everything you need to design, build and deploy applications with DB2
DB2 for z/OS Tools

Exploit the most current versions of DB2, optimizing performance and management


IBM DB2 for i


DB2 for i (formerly known as DB2 for i5/OS) is an advanced, 64-bit Relational Database Management System (RDBMS) that leverages the On-Demand features of IBM’s Power System. A member of IBM’s leading edge family of DB2 products, DB2 for i supports a broad range of applications and development environments at a lower cost of ownership due to its unique autonomic computing (self-managing) features.

Autonomic Computing Features
The tight integration of DB2 with i provides unique attributes to this RDBMS. Single Level Store and the Object Based Operating System, IBM i (formerly i5/OS), minimize the effort required to manage the database, while maintaining the mainframe-like reliabilty and security. Automation of many of the common Database Administrator (DBA) tasks required by other RDBMS’s is a cornerstone of DB2 for i lower cost of ownership. Frequently asked questions pertaining to Autonomic Computing Features are available by viewing the pdf document FAQ (PDF, 74.8KB).

Open Development Environments
DB2 is uniquely suited to support many different development environments through adherence to existing and emerging open standards and continued investment protection of heritage programming interfaces. Whether you develop in traditional environments like RPG or COBOL, utilize Java/J2EE or Web Services through IBM’s Websphere suite of products, or develop using many of the AD tools on the marketplace including Microsoft’s .NET Framework, DB2 can simplify the I/T infrastructure.

Scalability
DB2 for i5/OS leverages the On-Demand capabilities of the IBM Power System platform, including Dynamic Logical Partitioning and On/Off Capacity Upgrade on Demand to simply and quickly respond to changing workloads to ensure business continuity in a dynamic environment. DB2’s sophisticated cost-based query optimizer, unique single level store architecture, and database parallelism feature allow the database to scale near linearly within an SMP configuration. Recent benchmarks highlight DB2’s performance in a real world, mixed workload environment.

Minggu, 11 Oktober 2009

Basis Data

Lingkungan Basis Data

Basis data merupakan sumber informasi yang dapat dipakai bersama. Setiap pemakai membutuhkan pandangan yang berbeda terhadap data yang disimpan di dalam basis data.

Tujuan Utama :

Menyediakan pemakai melalui suatu pandangan abstrak mengenai data, dengan menyembunyikan detail dari bagaimana data disimpan dan dimanipulasi.

Materi ini menyediakan latar belakang nfromasi yang penting pada basis data, diantaranya tiga tingkatan arsitektur ANSI-SPARC, pengenalan model data, fungsi yang disediakan oleh DBMS multi user.

Tiga tingkatan arsitektur basis data ANSI-SPARC :

1. Tingkat Eksternal

Cara pandang pemakai terhadap basis data.

2. Tingkat Konseptual

Kumpulan cara pandang mengenai basis data.

Hal-hal yang digambarkan dalam tingkat konseptual :

- semua entitas beserta atribut dan hubungannya

- batasan data

- informasi semantic tentang data

- keamanan dan integritas informasi

3. Tingkat Internal

Perwujudan basis data dalam computer.

Hal-hal yang diperhatikan :

- alokasi ruang penyimpanan data dan indeks

- penempatan record

Data Sub Language

Subset bahasa yang dipakai untuk operasi manajemen basis data dalam penggunaan biasanya dapat ditempelkan (embedded) pada bahsa tuan rumah.

Dua data sub language:

1. Data Definition Language (DDL)

Digunakan dalam mendefinisikan struktur atau kerangka dari basis data, didalamnya termasuk record, elemen data, kunci elemen dan relasinya.

2. Data Manipulation Language (DML)

Digunakan untuk menjabarkan pemrosesan dari basis data, fasilitas ini diperlukan untuk memasukan, mengambil, mengubah data. Dml dipakai untuk operasi terhadap isi basis data.

Dua jenis DML :

1. Procedural DML : untuk mendefinisikan data yang diolah dan perintah yang akan dilaksanakan.

2. Non Procediral : untukmenjabarkan data yang diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara mengambilnya.

DBMS mempunyai tugas untuk menangani semua bentuk akses kepada basis data, secara konsep:

1. Pengguna menyatakan permintaan akses menggunakan DBMS.

2. DBMS menangkap dan menginterpretasikan

3. DBMS mencari :

- Eksternal / Conceptual Mapping

- Conceptual Schema

- Internal Mapping

- Internal Schema

4. DBMS melaksanakan operasi yang diminta terhadap basis data tersimpan.

MODUL DATA

Kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data hubungan antara data dan batasan-batasan data dalam suatu organisasi.

1. Model Data berbasis objek

~ Entity relationship

~ Semantic

~ Functional

~ Object-oriented

2. Model Data berbasis record

~ Model Data relasional

~ Model Data hierarki

~ Model Data jaringan

Data Independance

Dua jenis data independance:

1. Physical Data Independance

2. Logical Data Independance

Prinsip data Independence :

1. DBA dapat mengubah isi, lokasi, perwujudan dalam organisasi basis data tanpa menggangu program-program aplikasi yang sudah ada.

2. Pabrik / agen peralatan / software pengolahan data dapat memperkenalkan produk-produk baru tanpa mengganggu program-program aplikasi yang sudah ada.

3. Untuk memindahkan perkembangan program-program aplikasi.

Bahasa Dalam DBMS

Kumpulan program yang mengkoordinasikan semua kegiatan yang berhubungan dengan basis data.

Fungsi DBMS:

1. Penyimpanan, pengambilan dan perubahan data.

2. Katalog yang dapat diakses pemakai.

3. Mendukung transaksi.

4. Melayani currency

5. Melayani recovery

6. Melayani autolisasi

7. Mendukung komunikasi data

8. Melayani integrity

9. Melayani data independence

10. Melayani untility

Komponen DBMS:

a. Query processor

b. Database Manager

c. File Manager

d. DML Preprocesor

e. DDL Amlier

f. Dictionary Manager

Komponen Software Utama Database

1. Autorization control

2. Command Processor

3. Integity checker

4. Query optimizer

5. Transaction Manager

6. Sheduler

7. Recovery Manager

8. Buffer Manager

ARSITEKTUR MULTI USER

~ Teleprocessing

Dimana satu computer dan sebuah CPU dan sejumlah terminal.

~ Flip Server

Proses distribusikan ke dalam jaringan sejenis LAN mengendalikan file yang diperlukan untuk aplikasi-aplikasi DBMS.

~ Client Server

Mengatasi kelemahan arsitektur-arsitektur di atas maka dikembangakan arsitektur Client –Server, Menggunakan cara komponen software berinteraksi dalam bentuk system.

~ Data Dictionary

Tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam basis data.

Untuk mengerjakan pemeriksaan tersebut data dictionary menyimpan :

a. Nama-nama pemakai yang mempunyai wewenang untuk menggunakan DBMS.

b. Nama-nama data item yang ada dalam basis data.

c. Data item yang dapat diakses untuk pemakai dan jenis akses yang diinginkan. Misalnya : insert, update, delete / read.

Sedangkan untuk memeriksa integrasi data, data dictionary menyimpan:

a. Nama-nama data item dalam basis data

b. Jenis dan ukuran data item

c. Batasan untuk masing-masing data item.